Kamis, 13 Oktober 2011

Gaya Bahasa Indonesia

Gaya bahasa merupakan cara atau teknik untuk menyampaikan sesuatu. Gaya bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam misi menyampaikan maksud kepada orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. salah satu fungsi penggunaan gaya bahasa yaitu untuk menjadikan pesan yang kita sampaikan lebih mengena kepada penerima pesan. Hal tersebut karena gaya bahasa memiliki efek tertentu pada pendengar atau pembaca.Berikut ini beberapa gaya bahasa yang digunakan dalam bahasa Indonesia.

1. Alusio merupakan pernyataan atau maksud yang disampaikan secara berkias tetapi hanya sebagian saja, karena umum dianggap sudah mengetahui kelanjutan dan maksud yang sebenarnya.
Contoh : Sudah selayaknya dalam setiap usaha kita harus selalu berakit-rakit ke hulu.

2. Antiklimaks merupakan suatu pernyataan yang disusun secara berurutan dari yang paling tinggi, makin menurun dan makin menurun dan makin menurun sampai kepada yang makin rendah.
Contoh : Jangankan seratus ribu, sepuluh ribu, seribu bahkan seratus rupiah pun aku tak sudi membeli barang haram itu.

3. Antithesis merupakan pernyataan yang diungkapkan dengan kata-kata yang saling bertentangan.
Contoh : Tua muda, besar kecil, kaya miskin mempunyai tanggung jawab yang sama di depan Tuhan.

4. Antonomasia merupakan keterangan suatu hal yang kemudian dijadikan pengganti benda atau sesuatu yang mempunyai keterangan tersebut.
Contoh : Semoga Yang Maha Pengasih selalu melindungi perjuangan kita. ( Yang Maha Pengasih merupakan keterangan dari sifat Tuhan yang digunakan sebagai pengganti kata Tuhan dalam kalimat di atas.)

5. Apofasis merupakan suatu cara menegaskan sesuatu tetapi dengan cara yang seolah-olah menyangkalnya.
Contoh : Saya tidak akan mengatakan dalam forum ini, bahwa Saudaralah yang membocorkan rahasia itu.

6. Asindeton merupakan suatu cara mengemukakan beberapa hal atau peristiwa secara berurutan dengan tanpa menggunakan kata sambung.
Contoh : matahari, bumi, bulan, bintang yang berjuta-juta itu beredar dengan teratur menurut garisnya sendiri-sendiri.

7. Ellipsis merupakan suatu cara mengemukakansesuatau dengan menghilangkan suatu kata atau lebih, tetapi yang dengan mudah dapat dilanjutkan sendiri oleh pendengar atau pembacanya. Contoh : dari segi fisik, saya percaya engkau kuat; badanmu sehat, tetapi psikis……. (setelah psikis kalimat tersebut tidak dilanjutkan karena memang setiap yang medengar kalimat tersebut mesti sudah dapat memahami kelanjutan kalimat tersebut yang berupa ketidakpercayaan).

8. Epemisme disebut pula ungkapan penghalus ialah suatu cara mengemukakan pikiran atau perasaan dengan menggunakan kata-kata dengan arti yang baik dengan maksud agar tidak menyinggung perasaan orang. Epemisme dapat pula berupa ungkapan-ungkapan penghalus untuk menggantikan kata-kata yang dirasakan kurang sopan.
Contoh : sejak ditinggal suaminya, ia agak kurang waras.

9. Enumerasi merupakan suatu cara mengemukakan suatu peristiwa atau keadaansecara hterpisah-pisah, bagian demi bagian.
Contoh : rakyat yang dicurigai mulai ditangkap , penyiksaan terjadi di mana-mana, berbagai larangan mulai dikeluarkan, termasuk larangan bergerombol lebih dari tiga orang.

10. Eponim merupakan suau cara melukiskan sesuatu dengan mengambil sifat-difat yang dimiliki oleh nama-nama yang terkenal.
Contoh : lihatlah, Srikandi-Srikandi kita sedang berbaris dengan tegapnya.
(gadis yang pemberani)

11. Hiperbola merupakan suatu cara untuk menyatakan sesuatu denagn berlebih-lebihan.
Contoh : keringatnya menganak sungai.

12. Iuendo merupakan suatu cara menyindir dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya, atau dengan kata lain menyindir dengan cara yang tidak langsung.
Contoh : tentu saja ia kaya, karena sedikit-sedikit mau mengomersilka jabatanya.

13. Ironi merupakan suatu cara mnyindir denganmengatakan yang sebaliknya.
Contoh : baru jam 08.00, mengapa kau sudah bangun?

14. Klimaks merupakan suatu cara mengemukakan sesuatu, idé atau keadaan dengan mengurutkan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi.
Contoh: jangasnkan seorang, dua orang, kalau perlu seluruh kelas dapat datang ke rumahku.

15. Koreksio merupakan suatu cara menarik perhatian pendengar atau pembaca dengan mengatakan sesuatu yang salah kemudian dibetulkan.
Contoh : pada waktu itu saya di Surabaya; Oh tidak, di Jakarta.

16. Litotes merupakan cara mengemukakan sesuatu dengan maksud merendahkan diri. Karena itu sesuatu atau hal tersebut akan dinyatakan tidak sesuai keadaan sebenarnya.
Contoh : terimalah barang yansg tak berharga ini sebagai tanda mata.

17. Metafora merupakan suatu cara mengatakan atau melukiskan sesuatu dengan membandingkanya dengan sesuatu yang lain. Dengan cara tersebut diharapkan pendengar atau pembaca akan lebih dapat menangkap maksud yang diharapkan penulis karena benda yang dijadikan perbandingan tersebut sudah diketahui benar baik wujud ataupun sifastnya oleh pendengar/ pembacanya. Metafora biasa juga disebut perbandingan.
Contoh :kapan saudara berjumpa dengan lintah darat itu?

18. Metonimia merupakan suatu cara mengemukakan sesuatu maksud dengan menggantikan dengan sifat, atau nama, atau sesuatu yang merupakan cirri khas dari benda-benda tersebut.
Contoh : kami akan berangkat dengan Garuda pukul 07.30 WIB.

19. Oksimorom merupakan suatu cara berbahasa denga menggunakan kata-kata yang berlawanan artinaya dalam fase yang sama. Dengan cara tersebut biasanya kata yang dikandungnya menjadi lebih keras atau lebih tegas.
Contoh : agar dapat merasa bahagia orang harus pernah menderita.

20. Paradox merupakan suatu cara mengintensifkan maksud dengan mengemukan dua hal yang bertentangan .sepintas lalu pernyataan tersebut tidak masuk akan, tetapi dibalkik pertentangan itulah terletak intensitas makn a yang diharapkan.
Contoh : di tempat ramai begini, terasa hatiku semakin sepi.

21. Pararelisme merupakan suatu cara berbahasa denga menjajarkan beberapa kata atau frase yang mempunyai makna sama atau hmpir sama.denga cara demikian dihaarapkan maksud yang terkandung di dalamnya menjadi semakin jelas.
Contoh : baik orang berpangkat maupun rakyatm melarat semua harus dihukum kalau memang bersalah.

22. Personifikasi biasa disebut juga pengorangan, merupakan suatu cara memperjelas maksud dengan menjadikan benda-benda yang digambarkan tersebut seperti manusia. Atau dengan kata lain suatu cara berbahasa dengan menghidupkan benda-benda mati denagn memberinya sifat-sifat seperti yang dimiliki oleh manusia.
Contoh : sebentar lagi matahari akan bangun dari ttempat peraduannya.

23. Pernyataan retoris merupakan suatu cara menarik perhatian pendengan atau pembaca dengan mengajukan pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban, karena sebenarnya jawaban atas pertanyaan tersebut sudah diketahuinya.
Contoh : mungkinkah Tuhan akan mengabulkan doamu jika tanpa kau sertai usaha?

24. Polisendeton merupakan cara berbahasa dengan menggunakan beberapa kata sambung secara berurutan dalam suatu kalimat.
Contoh : ia yakin bahwa kedua orang tuanya dan adik-adiknya dan kakak-kakaknya dan semua familinya akan berdoa demi kebrhasilan usahanya.

25. Pleonasme merupakan suatu cara memperjelas maksud dengan cara menggunakan kata berlebih. Biasanya dengan member keterangan dibelakang kata atau bagian, kalimat yang diperjelas maksudnya tersebut.
Contoh : benar, peristiwa itu kusaksikan dengan mata kepalaku sendiri.

26. Pretario (tautology) merupakan suatu cara menyatakan sesuatu dengan menyembunyikan atau merahasiakan apa yang ingin dinyatakan tersebut.
Contoh : tidak perlu kau sebutkan namanya, aku sudah tau siapa yang kau maksudkan.

27. Prolepsis disebut pula antipasti, merupakan suatu cara berbahasa dengan menggunakan kata tertentu lebih dulu, sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.
Contoh : Almarhum siang itu masih berboncengan Honda dengan anak laki-lakinya.

28. Repetisi atau pengulangan merupakan suatu cara memperkuat makna atau maksud dengan mengulang kata atau bagian kalimat yang hendak diperkuat maksudnya terdsebut.
Contoh : untuk mencapai cita-citamu itu, satu hal jangan kau lupakan ialah belajar, belajar dan sekali lagi belajar.

29. Sarkasme merupakan suatu ejekan atau sindiran dengan kata-kata yang kasar.
Contoh : tuli kamu ya, dipanggil dari tadi tidak datang-datang juga!

30. Sinekdose, merupakan suatu cara menyatakan sesuatu dengan menyebutkan bagian-bagianya saja, atu sebaliknya. Sinokse dibedakan menjadi dua, yaitu tutom pro parte (menyatakan sebagian untuk keseluruhan) dan pars pro toto (menyebutkan keseluruhan tapi yang dimaksudkan sebagian saja).
Contoh : Perang Dunia II berakhir pada tahun 1942 (totum pro parte)
Sudah lama saya tak melihat batang hidungnya (pars pro totot).


http://www.situsbahasa.info/2011/08/macam-macam-gaya-bahasa-indonesia.html

FUNGSI BAHASA DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

FUNGSI BAHASA DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
Sejarah bahasa Indonesia;
Bahasa indonesia adalah dialek kaku dari bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928 atas usulan Mohammad Yamin. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.tepatnya pada saat hari Kemerdekaan
Bahasa Indonesia menggunakan dua jenis kata ganti orang pertama jamak, yaitu “kami” dan “kita”. “Kami” adalah kata ganti eksklusif yang berarti tidak termasuk sang lawan bicara, sedangkan “kita” adalah kata ganti inklusif yang berarti kelompok orang yang disebut termasuk lawan bicaranya.
Susunan kata dasar adalah Subjek – Predikat – Objek-Keterangan (SPOK), walaupun susunan kata lain juga mungkin. Kata kerja tidak di bahasa berinfleksikan kepada orang atau jumlah subjek dan objek. Bahasa Indonesia juga tidak mengenal kala/waktu (tense). Waktu dinyatakan dengan menambahkan kata keterangan waktu (seperti, “kemarin” atau “besok”), atau indikator lain seperti “sudah” atau “belum”.Dan Bahasa Indonesia di atur dalam UUD 1945 pada pasal 36 yaitu “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.
Berdasarkan fungsinya bahasa Indonesia dibagi menjadi 5 fungsi;
1. Ekspresif
Contohnya;mampu menggungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan.
2. Komunikasi
Contohnya; sebagai alat berinteraksi atau hubungan antara dua manusia dan sehingga pesan yang dikmaksudkan dapat dimengerti.
3. Kontrol sosial
contohnya; tulisan “dilarang merokok” bahasa tersebut berfungsi sebagai pengatur atau pengontrol
4. Adaptasi
Contohnya;bila kita berada di wilayah atau daerah yang asing atau diluar ibu kota, kita dapat menggunakan bahasa Indonesia tersebut sebagai alat untuk adaptasi dengan lingkungan baru tersebut.
5. Integrasi/pemersatu
Contohnya;bahasa-bahasa yang berbeda atau beraneka ragam dan dipersatukan oleh bahasa Nasional yang dapat dipakai di seluruh Indonesia yang menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional di ikrarkan pada 28 oktober 1928 yaitu hari “Sumpah Pemuda” yang memilki fungsi-fungsi sebagai;
1. Lambang identitas Nasional.
2. Lambang kebanggaan kebangsaan.
3. Bahasa indonesia sebagai alat komunikasi.
4. Alat pemersatu bangsa yang berbeda Suku,Agama,ras,adat istiadat dan Budaya.
Hasil perumusan seminar polotik bahasa Nasional yang diselenggarakan di jakarta pada tangal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan berdasarkan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah;
1. Sebagai bahasa resmi kenegaraan.
2. Sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
3. Sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
4. Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.

http://sitompulke17.wordpress.com/2009/09/16/fungsi-bahasa-dan-kedudukan-bahasa-indonesia/

Warung Pasta


Warung Pasta


Beberapa minggu yg lalu saya dan beberapa teman saya mengunjungi salah satu tempat makan yang menurut saya cukup menarik. Tempat makan ini beralamat di Jl. Margonda, “Warung Pasta”. Warung Pasta ini memiliki menu variatif dari aneka hidangan pasta, snack, dessert, dan pizza. Bangunan terdiri dari 2 lantai, bahkan ada outdoor di lantai 2, tapi masih belum digunakan, free wifi ( disediakan steker ).

Bagi anda penggemar pasta dengan keju berlimpah, mungkin bisa mencoba Cheezy Freezy (perpaduan dari 3 jenis keju yang akan membumbui pasta pillihan), Baby Beef (daging cincang yang dibungkus pasta lalu diberi krim keju), atau Crispy Cheese (Piza yang renyah dengan keju kuat di dalamnya), dan masih ada tambahan keju bubuk untuk lebih kejuuuuu.
Pilihan untuk pecinta pedas juga ada. Chucky Flaky (pasta dengan olive oil, cabai rawit, taburan daun jeruk), Spicy Hot (pasta dengan udang dan cumi pedas), dan Spicy Clam (pizza tipis dengan taburan kerang tahu, rawit), serta  masih ada tambahan cabai bubuk atau saus sambal.


Untuk yang suka nongkrong lama-lama di sini, mungkin bisa memilih jenis minuman yang “refil”, ada es tea, lemon tea, dan Milo. Kemarin saya mencoba memesan Es Lemon Tea versi refill Rp. 15.000 (gelasnya agak kecil dibanding yang non refill), sementara teman ambil Es Lemon Tea Rp. 9000.
Warung Pasta ini selain ada di Depok juga ada di Jakarta, Bandung, dan Jogja jadi buat penggemar kuliner, yuuk coba ajja datang kesini.. tempatnya asik banget buat ngumpul, ngobrol-ngobrol santai bareng teman-teman.


WARUNG PASTA
Jl. Margonda Raya No. 518, Depok
Telp. 021-78882366